Makna Dakwah - Saungpikir

Sunday, August 8, 2021

Makna Dakwah

 wahyu bhekti prasojo

Secara bahasa, sesungguhnya dakwah mengandung makna yang luas dan dalam. Dakwah adalah mashdar dari دعا., yang mana bersama kalimat dakwah ( دعوة ) ada bentuk lain seperti  (دعوًا ودُعاءً ودعوى)  yang berarti  إحضاره   طلب[1]  meminta kehadirannya atau undangan (dengan kartu).

Taufiq Al wa’iy menyebutkan beberapa makna; nida (panggilan), juga bermakna mendorong kepada sesuatu atau mendukungnya; mengajak kepada sesuatu yang ingin diadakan atau dihindarkan, baik benar ataupun salah; juga mengandung makna upaya melalui perkataan atau perbuatan untuk mempengaruhi orang lain agar mengikuti suatu madzhab atau agama; dapat pula bermakna memohon atau meminta.[2]

Jum’ah Amin menyebut satu di antara makna kalimat dakwah adalah ad dakwah ila qadhiyah, yang artinya menegaskannya atau membelanya, baik terhadap yang hak maupun yang bathil, yang positif maupun yang negative.[3]

Contoh seruan kepada yang negative dalam Al Qur’an dikisahkan peristiwa yang dialami Nabi Yusuf,

قَالَ رَبِّ ٱلسِّجۡنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدۡعُونَنِيٓ إِلَيۡهِۖ وَإِلَّا تَصۡرِفۡ عَنِّي كَيۡدَهُنَّ أَصۡبُ إِلَيۡهِنَّ وَأَكُن مِّنَ ٱلۡجَٰهِلِينَ

Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi (dakuah) ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh"(Yusuf :33)

 Maksud dari kata dakwah di atas adalah ajakan para wanita pembesar untuk terjerumus ke dalam dosa. Sebagaimana peringatan Rasulullah kepada kaum Aus dan Khazraj yang telah berhadapan siap saling serang, “Apakah kalian menyeru dengan dakuah jahiliyah, sedangkan aku masih berada di tengah-tengah kalian?”[4]

Adapun contoh makna dakwah yang positif adalah ayat Al Qur’an,

وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلَامِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).(Yunus : 25).

وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّة يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Ali Imran 104)

Sedangkan secara istilah kalimat dakwah itu tidak jauh maknanya dari makna bahasa di atas, yaitu upaya mengajak manusia lewat ucapan dan perbuatan kepada Islam, menerapkan manhajnya, meyakini aqidahnya dan melaksanakan syari’atnya.[5]Dengan kata lain, dakwah adalah usaha untuk mempengaruhi orang lain agar mereka bersikap dan bertingkahlaku seperti apa yang didakwahkan, yaitu Islam.[6]

Dalam istilah Toha Yahya Oemar dakwah Islam adalah upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan di dunia dan akhirat.[7] Di dalamnya mengandung makna pengetahuan tentang cara-cara dan tuntunan-tuntunan, bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia untuk menganut, menyetujui dan melaksanakan Islam itu.

Dakwah adalah suatu kegiatan untuk  membina manusia agar menaati ajaran islam, guna memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Berdakwah merupakan perjuangan hidup untuk menegakkan dan menjunjung undang-undang ilahi dalam seluruh aspek kehidupan manusia dan masyarakat, sehingga ajaran islam menjadi sibghah (celupan) yang mendasari, menjiwai dan mewarnai seluruh sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupan dan pergaulan hidupnya.[8]

Dari penjelasan makna dakwah di atas dapat dipahami bahwa berdakwah merupakan perjuangan untuk menegakkan dan menjunjung undang-undang ilahi dalam seluruh aspek kehidupan manusia dan masyarakat, sehingga ajaran Islam menjadi sibghah (celupan) yang mendasari, menjiwai dan mewarnai seluruh sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupan dan pergaulan hidupnya.

Daftar Pustaka

Aziz, Jum’ah Amin Abdul, Fiqih Dakwah, alih bahasa Abdus Salam Masykur, (Solo, Intermedia,1998.

Imampuro, Rachmat,  Ilmu Dakwah. Badan Penerbitan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, Semarang, 1982.

Mubarok, Achmad, Psikologi Dakwah, Malang, Madani Press, 2014.

Musthafa, Ibrahim etc, Al Mu’jam Al Wasith, Istambul, Al Maktabah Al Islamiyah, 1972.

Omar, Toha Yahya, Islam dan Dakwah, Jakarta, Al Mawardi Prima, 2004.

Al Wa’iy, Taufiq, Dakwah ke Jalan Allah, alih bahasa Muhith M Ishaq, Jakarta, Robbani Press, 2010.



[1] Ibrahim Musthafa etc, Al Mu’jam Al Wasith, Istambul, Al Maktabah Al Islamiyah, 1972, hlm.286.

[2]Taufiq Al Wa’iy, Dakwah ke Jalan Allah, alih bahasa Muhith M Ishaq, (Jakarta, Robbani Press, 2010) hlm.10-11.

[3] Jum’ah Amin Abdul Aziz, Fiqih Dakwah, alih bahasa Abdus Salam Masykur, (Solo, Intermedia,1998), hlm..26

[4] Jum’ah Amin Abdul Aziz, ibid, hal.26.

[5]Jum’ah Amin Abdul Aziz, ibid, hal.29.

[6]Achmad Mubarok, Psikologi Dakwah, (Malang, Madani Press, 2014), hal.27.

[7] Toha Yahya Omar, Islam dan Dakwah, Jakarta, Al Mawardi Prima, 2004, hal.67.

[8]Rachmat Imampuro,  Ilmu Dakwah. Badan Penerbitan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, Semarang, 1982, hal 3.



Comments


EmoticonEmoticon