PENGERTIAN MODEL KOMUNIKASI - Saungpikir

Tuesday, June 6, 2023

PENGERTIAN MODEL KOMUNIKASI

 

wahyu b prasojo



Biasanya kata “model” dikaitkan dengan replica suatu benda seperti gedung, pesawat, atau sesuatu benda hidup. Secara bahasa model diartikan a physical represntation that shows what an object looks like or how its works.[1] Tetapi jika digunakan pada bidang-bidang ilmu pengetahuan, model biasanya menunjuk pada sesuatu yang lebih abstrak. Beberapa pakar menyamakan model dengan teori. B. Aubrey Fisher, mengatakan bahwa model adalah analog yang mengabstrakan dan memilih bagian dari keseluruhan, unsur, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang dijadikan model.[2]

Secara umum model berguna untuk membantu merumuskan suatu teori dari fenomena dan menyarankan hubungan-hubungannya.[3] Jika dirinci, guna dan fungsi model adalah sebagai berikut:

1.    Model memiliki fungsi mengorganisir, artinya model dapat mengurutkan dan menghubungkan satu sistem dengan sistem lainnya serta dapat memberikan gambaran yang menyeluruh

2.    Model membantu menjelaskan sesuatu dengan menyajikan informasi secara sederhana, artinya tanpa model, informasi tersebut dapat menjadi sangat rumit.

3.    Dengan model dimungkinkan adanya perkiraan hasil atau jalannya suatu kejadian

Perbedaan antara teori dan model menurut Littlejohn dan Hawes adalah teori merupakan penjelasan (explanation) dan model hanya merupakan representasi (representation) perwakilan atau menggambarkan. [4] Adapun komunikasi adalah kata serapan dari ­communication dalam bahasa inggris; is the activity or process of giving information to other people or to other living things.[5]

Secara parsial, komunikasi pada manusia sepanjang sejarahnya adalah proses sharing of experience (berbagi pengalaman). Di mana di dalamnya juga terjadi proses mengkreasi sebuah makna, supaya pengalaman yang dibagi dapat difahami sehingga merubah perilaku. Maka komunikasi menurut Kaplan, “a systematic attemp to formulate in rigorous fashion  the  principle by which  information is transmitted  and opinions attitudes are formatted”. [6] (Upaya yang sistemik untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap).

Jadi, model komunikasi dapat diartikan sebagai representasi dari suatu peristiwa komunikasi. Akan tetapi model tidak berisikan penjelasan mengenai hubungan dan interaksi antara faktor-faktor atau unsur-unsur yang menjadi bagian dari model.[7]

Suatu model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya suatu komunikasi, yaitu yang mempresentasikan secara abstrak ciri-ciri dan menghilangkan rincian yang tidak perlu dalam dunia nyata. Dengan kata lain, model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari keseluruhan, unsure sifat atau komponen yang penting dari fenomena.[8]

Stewart L Tubbs dan Sylvia Moss mendefinisikan model komunikasi sebagai “The only scientific model which enables us to explain physical, intrapersonal, interpersonal, and cultural aspects of  events between one system”.[9] Sereno dan Mortensen, menjelaskan bahwa suatu model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi.[10]

Daftar Pustaka

Cassata, Mary B. dan Molefi K.Asante, Mass Communication Principles and Practices, New York Marcmillan, 1979.

Effendy, Onong Uchjana,  Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Rosda Karya, Bandung, 1986.

Fisher, B. Aubrey, Teori-teori Komunikasi, alih bahasa Soejono Trimo, Bandung, Remaja Rosda Karya, 1986.

Fox, Gwynet, Collins Cobuild Essential English Dictionary, University Of Birmingham,1994.

Mulyana, Dedy, Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2000.

Sendjaja, Sasa Djuarsa, Pengantar Komunikasi, Jakarta, UT, 1999.

Tubbs, Stewart L dan Sylvia Moss, Human Communication, an Interpersonal Perspective, Random House, New York, 1974.



[1] Gwynet Fox, Collins Cobuild Essential English Dictionary, University Of Birmingham,1994, hlm.502.

[2] B. Aubrey Fisher, Teori-teori Komunikasi, alih bahasa Soejono Trimo, Bandung, Remaja Rosda Karya, 1986, hlm. 93.

[3] Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2000, hlm.121.

[4] Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Komunikasi, Jakarta, UT, 1999, hal 54.

[5] Gwynet Fox, op.cit, hlm. 184.

[6] Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Rosda Karya, Bandung, 1986, hlm; 10 

[7] Sasa Djuarsa Sendjaja, loc.cit, hlm 54.

[8] Dedy Mulyana, loc.cit, hlm.121.

[9] Stewart L Tubbs dan Sylvia Moss, Human Communication, an Interpersonal Perspective, Random House, New York, 1974, hlm.21.

[10] Mary B. Cassata dan Molefi K.Asante, Mass Communication Principles and Practices, New York Marcmillan, 1979, hlm. 63.

Comments


EmoticonEmoticon