Di musim
dingin, uang Nasrudin Affandi tidak banyak. Hasil panen dari ladangnya sangat
buruk musim ini. Karena itu ia harus berhemat, mengurangi belanja makannya. Begitu
pula ia berlakukan pada keledainya, makannya dikurangi.
Tiga hari
setelah makanannya dikurangi, keledainya terlihat biasa saja. Karena itu
Nasrudin berfikir, “Keledai ini biasanya makan banyak. Sekarang ia telah
terbiasa makan sedikit. Lama-lama ia pasti akan terbiasa tidak makan sama
sekali.”
Maka hari-hari
selajutnya, ia kurangi makan keledai itu sedikit demi sedikit, sehingga
akhirnya keledai itu tidak mau makan sama sekali.
Suatu hari, ia
membawa keledainya ke pasar dengan muatan yang sangat banyak. Di tengah
perjalanan keledai itu rebah dan mati seketika itu juga. Nasrudi terkejut, ia
berseru, “Oh, betapa malangnya aku ini. Keledaiku mati justru pada saat ia
sudah terbiasa tidak makan apa pun. Pasti ini tanda hari kiamat.”
Dari Sindiran-sindiran
Lucu Nasrudin Affandi, Pustaka Firdaus